AD (728x60)

Rabu, 07 Maret 2018

Rangkuman Materi Pertemuan 4

Share & Comment

Nama Matakuliah        : Network Operating System
Kode Matakuliah         : TIJ036308
Dosen Pengampu         : I Putu Agus Eka Pratama
Program Studi             : Teknologi Informasi
Fakultas                       : Teknik
Universitas                   : Universitas Udayana
Rangkuman Materi Pertemuan 4

Hallo semua, kembali lagi bersama admin di blog yang sama. Setelah pada kesempatan terdahulu admin menceritakan tentang pembelajaran yang admin dapat di matakuliah NOS, lebih tepatnya pada pertemuan ketiga, dalam kesempatan ini admin kembali akan menceritakan rangkuman pembelajaran yang admin dapatkan di matakuliah NOS lebih tepatnya pada pertemuan keempat, tanpa banyak menghabiskan waktu, berikut merupakan cerita admin.

Algoritma Scheduling
Shortest Process Next (SPN)
SPN merupakan algoritma yang bekerja dengan melihat waktu eksekusi yang diperlukan oleh suatu proses. Algoritma SPN akan mengecek processing time (waktu pemrosesan) yang diperlukan oleh setiap instruksi (job), kemudian dari hasil pengecekan tersebut algoritma SPN akan mengurutkan setiap proses berdasarkan waktu eksekusi yang diperlukan, proses yang memerlukan waktu eksekusi terpendek akan dimasukkan ke urutan antrian terdepan, sedangkah yang terpanjang akan ditempatkan di antrian paling belakang. Sehingga diharapkan dengan algoritma ini, setiap proses dapat berjalan dengan maksimal.

Feedback
Feedback merupakan algoritma yang tidak berfokus pada waktu eksekusi yang diperlukan oleh instruksi, tetapi berfokus pada berapa lama waktu yang dihabiskan oleh suatu intruksi untuk melakukan eksekusi, atau dengan kata lain berapa waktu yang diperlukan oleh suatu instruksi memberikan tanggapan, jika instruksi tersebut telah selesai dieksekusi. Proses dari algoritma ini adalah instruksi di masukan ke sejumlah antrian (queue) dengan memfokuskan kepada berapa lama waktu yang dihabiskan untuk memberikan tanda selesai, kemudian lepaskan proses jika melebihi waktu sampai semua proses selesai. Kelemahan dari algoritma feedback adalah, saat terjadi proses yang tidak bisa selesai, sehingga bisa menyebabkan penumpukan instruksi yang belum dieksekusi. Solusi dari permasalahan ini adalah gunakan algoritma Round Robin (RR). Contoh penggambaran Feedback Scheduling dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar diatas merupakan penggambaran dari algoritma feedback scheduling. Sesuai dengan Gambar diatas algoritma feedback akan mamasukkan setiap intruksi yang dimasukkan ke komputer ke dalam suatu antrian. Kemudian sistem operasi akan meneruskan instruksi tersebut ke prosessor, dan ditunggu hingga proses tersebut menanggapi.

Highest Response Ratio Next (HRRN)
Algoritma dari highest response ratio next akan bekerja dengan mencari dan memilih job yang nilai response time-nya terbesar (R). Nilai R dihitung atau diperoleh dengan rumus (w+s)/s (dimana w = waiting time = waktu tunggu processor, s = service time).

Shortest Remaining Time (SRT)
Algoritma SRT bekerja dengan cara memilih instruksi dengan waktu tunggu yang lebih pendek. Instruksi dengan waktu tunggu yang lebih pendek dimasukkan ke dalam queue yang merupakan kumpulan dari beberap instruksi dengan waktu tunggu dari proses yang banyak. Kemudian instruksi dengan waktu tunggu lebih lama akan diutamakan. Kelemahan dari SRT adalah instruksi yang memerlukan waktu eksekusi dengan waktu tunggu yang lama akan menimbulkan starvation yang bisa menyebabkan waktu tunggu terlalu lama yang bisa menyebabkan instruksi tidak bisa diproses.

Penjadwalan dan NOS (Network Operating System)
NOS memiliki beberapa peran dalam melakukan penjadwalan (Schedulling) instruksi yang diterima oleh komputer. Berikut merupakan peran NOS dalam penjadwalan.

Membantu penjadwalan dari semua device yang ada di dalam server
NOS memegang peranan penting dalam mengatur semua penjadwalan yang didapat oleh setiap peragkat yang mendapat instruksi. Instruksi yang diterima oleh komputer yang ditujukan untuk suatu perangkat keras, akan diatur jadwalnya oleh NOS, dan dimasukan dalam suatu antrian, kemudian sistem operasi akan mengawal sampai instruksi tersebut dapat dieksekusi dan jika tidak dapat dieksekusi intruksi tersebut akan dimasukkan ulang dalam antrian.

Memanfaatkan cron, dapat menentukan penjadwalan terhadap suatu proses
NOS dalam suatu server dalam menentukan penjadwalan proses atau instruksi akan menggunakan suatu cron. Cron merupakan suatu software dalam server yang bertugas untuk penjadwalan yang memungkinkan mengatur setiap tugas yang diterima oleh server. Jadi cron ini berfungsi penting untuk memastikan semua instruksi yang diberikan kepada server dapat berjalan dan dapat dieksekusi.

Dikaitkan dengan log dan cron, dapat membantu system administrator di dalam memperoleh data dan informasi mengenai sistem pada server (melalui bantuan sistem operasi)
Cron job selain berfungsi untuk mengatur penjadwalan setiap instruksi yang didapat oleh server, cron job juga berfungsi untuk mencatat setiap proses atau instruksi yang sedang dikerjakan oleh server. Sehingga dengan bantuan cron job ini, seorang administrator server mengetahui kinerja dari server dan dapat mengetahui proses yang sedang dijalankan oleh server.

Praktik Melihat Log Sistem
Log sistem merupakan setiap kegiatan atau proses yang dijalakan oleh sistem operasi selama proses eksekusi instruksi. Cara melihat log sistem pada suatu sistem operasi tergantung dari sistem operasi yang digunakan. Berikut akan dipaparkan cara melihat log sistem pada sistem operasi Linux Ubuntu.
Buka terminal pada Linux Ubuntu, kemudian ketikan nano /var/log/syslog. Contoh dari langkah ini dapat dilihat pada Gambar berikut.

Kemudian setelah itu tekan enter untuk mengeksekusi perintah tercebut. Contoh hasil dari perintah diatas dapat dilihat pada Gambar berikut.


Praktik Melihat Log File
File merupakan semua file yang terdapat pada log sistem. Log file ini penting untuk diketahui bagi seorang administrator server, sebab dengan log file ini, administrator dapat mengetahui file apa saja yang dijalankan oleh sistem operasi.

Buka terminal dan ketikan perintah cd /var/log untuk berpindah ke direktori log dan pastikan sebelumnya sudah berada di /home/user, jika belum ketikan ~. Setelah pindah direktori, ketikan perintah ls –la untuk melihat . Contoh perintah ini dapat dilihat pada Gambar berikut.



Kemudian setelah itu akan terlihat semua nama file yang terdapat di direktori var/log, selain itu level dari file tersebut (root sebagai level tertinggi), ukuran dari file, tanggal modify, dan ekstensi filenya.

Kemudian untuk melihat ukuran file yang dapat dibaca secara mudah oleh mata manusia dapat digunakan perintah ls –lah. Contoh perintah ini dapat dilihat pada Gambar berikut.


Berikut merupakan hasil dari perintah tersebut. Sesuai dengan Gambar dibawah ukuran file terlihat lebih mudah untuk dibaca oleh mata manusia.


Referensi : Agus, eka, pratama. 2018. Network Operating System. Universitas Udayana

Sekian rangkuman materi pertemuan pertama yang dapat admin sampaikan, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan pembaca, akhir kata admin ucapkan terimakasih. 

Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Information Technology Blog

Copyright © Teknologi Informasi | Designed by Templateism.com