Nama Matakuliah : Network Operating System
Kode Matakuliah : TIJ036308
Dosen Pengampu : I Putu Agus Eka Pratama
Program Studi : Teknologi Informasi
Fakultas : Teknik
Universitas : Universitas Udayana
Rangkuman Materi
Pertemuan 4
Hallo semua, kembali lagi bersama admin di blog yang sama.
Setelah pada kesempatan terdahulu admin menceritakan tentang pembelajaran yang
admin dapat di matakuliah NOS, lebih tepatnya pada pertemuan ketiga, dalam
kesempatan ini admin kembali akan menceritakan rangkuman pembelajaran yang
admin dapatkan di matakuliah NOS lebih tepatnya pada pertemuan keempat, tanpa
banyak menghabiskan waktu, berikut merupakan cerita admin.
Algoritma Scheduling
Shortest Process Next (SPN)
SPN merupakan algoritma yang bekerja dengan melihat waktu
eksekusi yang diperlukan oleh suatu proses. Algoritma SPN akan mengecek processing
time (waktu pemrosesan) yang diperlukan oleh setiap instruksi (job), kemudian
dari hasil pengecekan tersebut algoritma SPN akan mengurutkan setiap proses
berdasarkan waktu eksekusi yang diperlukan, proses yang memerlukan waktu
eksekusi terpendek akan dimasukkan ke urutan antrian terdepan, sedangkah yang
terpanjang akan ditempatkan di antrian paling belakang. Sehingga diharapkan
dengan algoritma ini, setiap proses dapat berjalan dengan maksimal.
Feedback
Feedback merupakan algoritma yang tidak berfokus pada waktu
eksekusi yang diperlukan oleh instruksi, tetapi berfokus pada berapa lama waktu
yang dihabiskan oleh suatu intruksi untuk melakukan eksekusi, atau dengan kata
lain berapa waktu yang diperlukan oleh suatu instruksi memberikan tanggapan, jika
instruksi tersebut telah selesai dieksekusi. Proses dari algoritma ini adalah
instruksi di masukan ke sejumlah antrian (queue) dengan memfokuskan kepada
berapa lama waktu yang dihabiskan untuk memberikan tanda selesai, kemudian
lepaskan proses jika melebihi waktu sampai semua proses selesai. Kelemahan dari
algoritma feedback adalah, saat terjadi proses yang tidak bisa selesai,
sehingga bisa menyebabkan penumpukan instruksi yang belum dieksekusi. Solusi
dari permasalahan ini adalah gunakan algoritma Round Robin (RR). Contoh
penggambaran Feedback Scheduling dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar diatas merupakan penggambaran dari algoritma feedback
scheduling. Sesuai dengan Gambar diatas algoritma feedback akan mamasukkan
setiap intruksi yang dimasukkan ke komputer ke dalam suatu antrian. Kemudian sistem
operasi akan meneruskan instruksi tersebut ke prosessor, dan ditunggu hingga
proses tersebut menanggapi.
Highest Response Ratio Next (HRRN)
Algoritma dari highest response ratio next akan bekerja
dengan mencari dan memilih job yang nilai response time-nya terbesar (R). Nilai
R dihitung atau diperoleh dengan rumus (w+s)/s (dimana w = waiting time = waktu
tunggu processor, s = service time).
Shortest Remaining Time (SRT)
Algoritma SRT bekerja dengan cara memilih instruksi dengan
waktu tunggu yang lebih pendek. Instruksi dengan waktu tunggu yang lebih pendek
dimasukkan ke dalam queue yang merupakan kumpulan dari beberap instruksi dengan
waktu tunggu dari proses yang banyak. Kemudian instruksi dengan waktu tunggu
lebih lama akan diutamakan. Kelemahan dari SRT adalah instruksi yang memerlukan
waktu eksekusi dengan waktu tunggu yang lama akan menimbulkan starvation yang
bisa menyebabkan waktu tunggu terlalu lama yang bisa menyebabkan instruksi
tidak bisa diproses.
Penjadwalan dan NOS (Network Operating System)
NOS memiliki beberapa peran dalam melakukan penjadwalan
(Schedulling) instruksi yang diterima oleh komputer. Berikut merupakan peran
NOS dalam penjadwalan.
Membantu penjadwalan dari semua device yang ada di dalam
server
NOS memegang peranan penting dalam mengatur semua
penjadwalan yang didapat oleh setiap peragkat yang mendapat instruksi. Instruksi
yang diterima oleh komputer yang ditujukan untuk suatu perangkat keras, akan
diatur jadwalnya oleh NOS, dan dimasukan dalam suatu antrian, kemudian sistem
operasi akan mengawal sampai instruksi tersebut dapat dieksekusi dan jika tidak
dapat dieksekusi intruksi tersebut akan dimasukkan ulang dalam antrian.
Memanfaatkan cron, dapat menentukan penjadwalan terhadap
suatu proses
NOS dalam suatu server dalam menentukan penjadwalan proses
atau instruksi akan menggunakan suatu cron. Cron merupakan suatu software dalam
server yang bertugas untuk penjadwalan yang memungkinkan mengatur setiap tugas
yang diterima oleh server. Jadi cron ini berfungsi penting untuk memastikan
semua instruksi yang diberikan kepada server dapat berjalan dan dapat
dieksekusi.
Dikaitkan dengan log dan cron, dapat membantu system
administrator di dalam memperoleh data dan informasi mengenai sistem pada
server (melalui bantuan sistem operasi)
Cron job selain berfungsi untuk mengatur penjadwalan setiap
instruksi yang didapat oleh server, cron job juga berfungsi untuk mencatat
setiap proses atau instruksi yang sedang dikerjakan oleh server. Sehingga
dengan bantuan cron job ini, seorang administrator server mengetahui kinerja
dari server dan dapat mengetahui proses yang sedang dijalankan oleh server.
Praktik Melihat Log
Sistem
Log sistem merupakan setiap kegiatan atau proses yang
dijalakan oleh sistem operasi selama proses eksekusi instruksi. Cara melihat
log sistem pada suatu sistem operasi tergantung dari sistem operasi yang
digunakan. Berikut akan dipaparkan cara melihat log sistem pada sistem operasi
Linux Ubuntu.
Buka terminal pada Linux Ubuntu, kemudian ketikan nano
/var/log/syslog. Contoh dari langkah ini dapat dilihat pada Gambar berikut.
Kemudian setelah itu tekan enter untuk mengeksekusi perintah
tercebut. Contoh hasil dari perintah diatas dapat dilihat pada Gambar berikut.
Praktik Melihat Log
File
File merupakan semua file yang terdapat pada log sistem. Log
file ini penting untuk diketahui bagi seorang administrator server, sebab
dengan log file ini, administrator dapat mengetahui file apa saja yang
dijalankan oleh sistem operasi.
Buka terminal dan ketikan perintah cd /var/log untuk
berpindah ke direktori log dan pastikan sebelumnya sudah berada di /home/user,
jika belum ketikan ~. Setelah pindah direktori, ketikan perintah ls –la untuk
melihat . Contoh perintah ini dapat dilihat pada Gambar berikut.
Kemudian setelah itu akan terlihat semua nama file yang
terdapat di direktori var/log, selain itu level dari file tersebut (root
sebagai level tertinggi), ukuran dari file, tanggal modify, dan ekstensi
filenya.
Kemudian untuk melihat ukuran file yang dapat dibaca secara
mudah oleh mata manusia dapat digunakan perintah ls –lah. Contoh perintah ini
dapat dilihat pada Gambar berikut.
Berikut merupakan hasil dari perintah tersebut. Sesuai dengan
Gambar dibawah ukuran file terlihat lebih mudah untuk dibaca oleh mata manusia.
Referensi : Agus, eka, pratama. 2018. Network Operating System. Universitas Udayana
0 komentar:
Posting Komentar